---SELAMAT DATANG DI BLOG PUNGUAN MAHASISWA SIRAJA OLOAN PEKANBARU---

6/29/2009

KIAMAT 2012 = BADAI MATAHARI

Menurut Pak Bambang S Tedjasukmana dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), bahwa fenomena yang akan muncul pada sekitar tahun 2011-2012 adalah badai Matahari. Prediksi ini berdasar pada pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di berbagai negara maju yang sudah dilakukan sejak tahun 1960-an dan Indonesia oleh LAPAN telah dilakukan sejak tahun 1975.

Badai Matahari = Flare dan CME

Masih menurut ahli lain dari LAPAN, bahwa badai Matahari akan terjadi ketika adanya flare dan Corona Mass Ejection (CME). Apa itu Flare..? Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dahsyatnya menyamai 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima . Padahal bom atom yang dijatuhkan Paul Tibbets, pilot pesawat Amerika Serikat (AS), B-29 Enola Gay, Agustus 1945, telah merenggut sekitar 80.000 jiwa manusia. Berarti kalau dikalikan 66 juta lagi, wouw…!

Sedang CME adalah sejenis ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel2 berkecepatan tinggi yakni sekitar 400 km/detik. wouw…

Gangguan cuaca Matahari ini dapat mempengaruhi kondisi muatan antariksa hingga mempengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS), dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat membahayakan kesehatan atau kehidupan manusia, misal karena magnet Bumi terganggu, maka alat pacu jantung juga akan terganggu.

HP akan error, dan sms bakal ‘kiamat’ betul

Dengan skala sebenarnya, saya sketsakan kira2 Badai Matahari itu akan seperti apa. Besar matahari hanya diambil sepersecuilnya, sementara Bumi sangat penuh (meski masih sangat kecil) tampaknya. Bumi saja belum apa-apanya bila dibanding sunspot yang warna hitam2 itu…

Badai Matahari tahun 2011-2012


Flare di permukaan matahari sangat dahsyat, kalau pas maksimal bisa menjulang sauangaaaat tinggi:

Flare di Matahari



Persiapan menuju Kiamat 2012 itu…:
Dikatakan para ahli bahwa dari Matahari, milyaran partikel alektron sampai ke lapisan ionosfer Bumi dalam waktu empat hari, Dampak dari serbuan dari partikel elektron ini di kutub berlangsung beberapa hari. Selama itu, bisa dilakukan langkah-langkah antisipasi untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Mengantisipasi munculnya badai antariksa itu, LAPAN tengah membangun Pusat Sistem Pemantau Cuaca Antariksa Terpadu di pusat Pemanfaatan Sains Antariksa LAPAN Bandung. Objek yang dipantau antara lain lapisan Ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radi o. Sistem ini akan beroperasi penuh pada Januari 2009 mendatang.

Langkah antisipasi LAPAN yang telah dilakukan adalah menghubungi pihak-pihak yang mungkin akan terkena dampak dari muncul badai antariksa ini, yakni Dephankam, TNI,Dephub, PLN, dan Depkominfo, serta Pemda.

Saat ini pelatihan bagi aparat pemda yang mengoperasikan radi o HF telah dilakukan sejak lama, kini telah ada sekitar 500 orang yang terlatih menghadapi gangguan sinyal radi o. PLN harus melakukan sosialisasi ke masyarakat akan adanya pemutusan berkala demi mengurangi dampak badai antariksa ini.

Penerbangan dan pelayaran yang mengandalkan GPS sebagai sistem navigasihendaknya menggunakan sistem manual ketika badai antariksa terjadi dalam memandu tinggal landas atau pendaratan pesawatterbang.

Perubahan densitas elektron akibat cuaca antariksa dapat mengubah kecepatan gelombang radi o ketika melewati ionosfer sehingga menimbulkan delay propagasi pada sinyal GPS. Perubahan ini mengakibatkan penyimpangan pada penentuan jarak dan posisi. Selain itu, komponen mikroelektronika pada satelit navigasi dan komunikasi akan mengalami kerusakan sehingga mengalami percepatan masa pakai, sehingga bisa tidak berfungsi lagi.

Saat ini LAPAN telah mengembangkan pemodelan perencanaan penggunaan frekuensi untuk menghadapi gangguan badai matahari tinggi untuk komunikasi radio HF.

MAKNA HIDUP DIPULIHKAN MELALUI YESUS KRISTUS

Sebagaimana telah diindikasikan di atas makna hidup, baik sekarang maupun dalam kekekalan ditemukan dalam hubungan yang dipulihkan dengan Tuhan; hubungan yang telah lenyap ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Hari ini, hubungan dengan Allah itu dimungkinkan hanya melalui AnakNya, Yesus Kristus (Kisah Rasul 4:12; Yohanes 14:6; 1:12). Hidup kekal diperoleh ketika seseorang menyesali dosa-dosanya (tidak mau lagi hidup dalam dosa namun ingin Kristus mengubah mereka dan menjadikan mereka pribadi-pribadi yang baru) dan milai bergantung pada Yesus Kristus sebagai Juruselamat (lihat pertanyaan: “Apa itu rencana keselamatan?” untuk informasi lebih lanjut tentang topik penting ini).

Arti hidup yang sebenarnya tidak ditemukan hanya dengan mengenal Yesus sebagai Juruselamat (seindah apapun hal itu). Makna hidup yang sebenarnya ditemukan ketika orang mulai berjalan mengikuti Kristus sebagai muridNya, belajar dari Dia, menggunakan waktu bersama dengan Dia dalam FirmanNya, Alkitab, bersekutu dengan Dia dalam doa, dan berjalan denganNya dalam ketaatan kepada perintah-perintahNya. Jikalau Anda adalah orang yang belum percaya (atau baru percaya), Anda mungkin akan mengatakan kepada diri sendiri, “Sepertinya itu tidak terlalu menggairahkan atau menyenangkan untuk saya!” Tapi tolong baca lebih lanjut. Yesus membuat pernyataan-pernyataan ini :
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan" (Matius 11:28-30). “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10b). "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya” (Matius 16:24-25). “Dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu” (Mazmur 37:4).

Apa arti hidup?




Pertanyaan: Apa arti hidup?

Jawaban: Apakah arti hidup? Bagaimana saya dapat menemukan tujuan, pemenuhan dan kepuasan dalam hidup? Apakah saya memiliki potensi untuk mencapai sesuatu yang memiliki makna yang langgeng? Banyak orang tidak pernah berhenti mempertimbangkan apakah arti hidup itu. Mereka memandang ke belakang dan tidak mengerti mengapa relasi mereka berantakan dan mengapa mereka merasa begitu kosong walaupun mereka telah berhasil mencapai apa yang mereka cita-citakan. Salah satu pemain baseball yang namanya dicatat dalam Baseball Hall of Fame ditanya apa yang dia harap orang beritahu dia ketika dia baru mulai bermain baseball. Dia menjawab, “Saya berharap orang akan memberitahu saya bahwa ketika kamu sampai di puncak, di sana tidak ada apa-apa.” Banyak sasaran hidup ternyata kosong setelah dikejar dengan sia-sia bertahun-tahun lamanya.

Dalam masyarakan humanistik kita, orang mengejar banyak cita-cita, menganggap bahwa di dalamnya mereka akan mendapatkan makna. Beberapa cita-cita ini termasuk: kesuksesan bisnis, kekayaan, relasi yang baik, seks, hiburan, berbuat baik kepada orang lain, dll. Orang-orang memberi kesaksian bahwa saat mereka mencapai cita-cita mereka untuk mendapat kekayaan, relasi dan kesenangan, di dalam diri mereka ada kekosongan yang dalam, perasaan kosong yang tidak dapat dipenuhi oleh apapun.

Penulis kitab Pengkhotbah menjelaskan perasaan ini ketika dia mengatakan, “Kesia-siaan belaka, kesia-siaan belaka, … segala sesuatu adalah sia-sia.” Penulis memiliki kekayaan yang tak terkira, hikmat kebijaksanaan yang melampaui orang-orang pada zamannya maupun zaman sekarang, dia memiliki ratusan wanita, istana dan taman yang menjadikan kerajaan-kerajaan lain cemburu, makanan dan anggur terbaik, dan segala bentuk hiburan. Satu saat dia berkata, segala yang diinginkan hatinya dikejarnya. Namun kemudian dia menyimpulkan, “hidup di bawah matahari” (hidup dengan sikap sepertinya hidup itu hanyalah apa yang kita lihat dan rasakan) adalah kesia-siaan belaka! Mengapa bisa ada kehampaan seperti ini? Karena Allah menciptakan kita untuk sesuatu yang melampaui apa yang dapat kita alami dalam dunia sekarang ini. Tentang Allah, Salomo berkata, “Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka …” Dalam hati kita, kita senantiasa sadar bahwa dunia sekarang ini bukan segalanya.

Dalam kitab Kejadian, kitab pertama dalam Alkitab, kita mendapatkan bahwa Tuhan menciptakan manusia menurut gambarNya (Kejadian 1:26). Ini berarti kita lebih mirip dengan Tuhan daripada dengan ciptaan-ciptaan lainnya. Kita juga mendapatkan bahwa sebelum manusia jatuh dalam dosa dan bumi dikutuk: (1) Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk sosial (Kejadian 2:18-25); (2) Tuhan memberi manusia pekerjaan (Kejadian 2:15); (3) Tuhan memiliki persekutuan dengan manusia (Kejadian 3:8); dan (4) Tuhan memberi manusia kuasa atas bumi ini (Kejadian 1:26). Apakah arti semua ini? Saya percaya bahwa Allah menginginkan semua ini menambah kepuasan dalam hidup kita, namun semua ini (khususnya persekutuan manusia dengan Tuhan) telah dirusakkan oleh kejatuhan manusia ke dalam dosa dan juga oleh kutukan atas bumi ini (Kejadian 3).

Dalam kitab Wahyu, kitab terakhir dalam Alkitab, di bagian akhir dari banyak peristiwa yang terjadi pada zaman akhir, Tuhan mengungkapkan bahwa Dia akan menghancurkan langit dan bumi ini dan membawa kekekalan dengan menciptakan langit dan bumi yang baru. Pada waktu itu Dia akan memulihkan persekutuan dengan orang-orang yang sudah ditebus. Sebagian umat manusia akan dihukum dan dilemparkan ke dalam Lautan Api (Wahyu 20:11-15). Pada waktu ini kutukan atas bumi ini akan disingkirkan, dan tidak akan ada lagi dosa, kesusahan, penyakit, kematian, kesakitan, dll (Wahyu 21:4). Dan orang-orang percaya akan mewarisi segala sesuatu, Allah akan berdiam dengan mereka dan mereka akan menjadi anak-anakNya (Wahyu 21:7). Dengan demikian kita menggenapi siklus di mana Allah menciptakan kita untuk bersekutu dengan Dia, manusia jatuh dalam dosa dan memutuskan persekutuan itu; dalam kekekalan Allah memulihkan hubungan itu secara penuh dengan orang-orang yang Dia pandang layak. Hidup dalam dunia ini dan mendapatkan segala sesuatu hanya untuk mati dan terpisah dari Tuhan untuk selama-lamanya adalah lebih buruk dari kesia-siaan! Namun Tuhan telah membuat jalan di mana bukan saja kebahagiaan kekal dimungkinkan (Lukas 23:43), namun juga agar hidup sekarang ini memuaskan dan berarti.

Sekarang, bagaimana kebahagiaan kekal dan “surga di bumi” ini dapat diperoleh?

MAKNA HIDUP DIPULIHKAN MELALUI YESUS KRISTUS

Sebagaimana telah diindikasikan di atas makna hidup, baik sekarang maupun dalam kekekalan ditemukan dalam hubungan yang dipulihkan dengan Tuhan; hubungan yang telah lenyap ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Hari ini, hubungan dengan Allah itu dimungkinkan hanya melalui AnakNya, Yesus Kristus (Kisah Rasul 4:12; Yohanes 14:6; 1:12). Hidup kekal diperoleh ketika seseorang menyesali dosa-dosanya (tidak mau lagi hidup dalam dosa namun ingin Kristus mengubah mereka dan menjadikan mereka pribadi-pribadi yang baru) dan milai bergantung pada Yesus Kristus sebagai Juruselamat (lihat pertanyaan: “Apa itu rencana keselamatan?” untuk informasi lebih lanjut tentang topik penting ini)

Arti hidup yang sebenarnya tidak ditemukan hanya dengan mengenal Yesus sebagai Juruselamat (seindah apapun hal itu). Makna hidup yang sebenarnya ditemukan ketika orang mulai berjalan mengikuti Kristus sebagai muridNya, belajar dari Dia, menggunakan waktu bersama dengan Dia dalam FirmanNya, Alkitab, bersekutu dengan Dia dalam doa, dan berjalan denganNya dalam ketaatan kepada perintah-perintahNya. Jikalau Anda adalah orang yang belum percaya (atau baru percaya), Anda mungkin akan mengatakan kepada diri sendiri, “Sepertinya itu tidak terlalu menggairahkan atau menyenangkan untuk saya!” Tapi tolong baca lebih lanjut. Yesus membuat pernyataan-pernyataan ini:

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan" (Matius 11:28-30). “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10b). "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya” (Matius 16:24-25). “Dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu” (Mazmur 37:4).

Apa yang dikatakan oleh ayat-ayat ini adalah bahwa kita memiliki pilihan. Kita bisa terus berusaha mengarahkan hidup kita sendiri (dan sebagai hasilnya hidup dalam kehidupan yang kosong) atau kita bisa memilih untuk mengikuti Tuhan dan rencanaNya bagi hidup kita, mengikutiNya dengan sepenuh hati (hasilnya, hidup yang penuh, cita-cita kesampaian, dan mendapatkan kepuasan). Hal ini karena Pencipta kita mengasihi kita dan menghendaki yang terbaik bagi kita (bukan selalu yang paling mudah, tapi yang paling memuaskan).

Sebagai penutup, saya ingin membagikan sebuah perumpamaan yang saya pinjam dari seorang teman pendeta. Jikalau Anda adalah penggemar olahraga dan Anda memutuskan untuk pergi ke pertandingan professional, Anda dapat membayar beberapa dollar, dan duduk di barisan paling atas di stadion, atau Anda merogoh beberapa ratus dollar dan duduk dekat dengan lapangan pertandingan. Demikian pula dengan hidup keKristenan. Menyaksikan Tuhan bekerja SECARA LANGSUNG bukanlah bagian dari orang-orang Kristen hari Minggu. Menyaksikan Allah bekerja SECARA LANGSUNG adalah bagi murid-murid Tuhan yang sepenuh hati, yang telah berhenti mengejar keinginan mereka sendiri dalam hidup ini supaya mereka bisa mengejar rencana Tuhan. MEREKA telah membayar harga (penyerahan penuh kepada Kristus dan kehendakNya); mereka menikmati hidup secara penuh; dan mereka bisa memandang diri sendiri, teman-teman mereka, dan Pencipta mereka tanpa ada penyesalan. Sudahkah Anda membayar harga? Apakah Anda bersedia? Jika demikian, Anda tidak akan pernah kehilangan makna atau tujuan hidup lagi.

APA ARTI HIDUP ?

Apakah arti hidup? Bagaimana saya dapat menemukan tujuan, pemenuhan dan kepuasan dalam hidup? Apakah saya memiliki potensi untuk mencapai sesuatu yang memiliki makna yang langgeng? Banyak orang tidak pernah berhenti mempertimbangkan apakah arti hidup itu. Mereka memandang ke belakang dan tidak mengerti mengapa relasi mereka berantakan dan mengapa mereka merasa begitu kosong walaupun mereka telah berhasil mencapai apa yang mereka cita-citakan. Salah satu pemain baseball yang namanya dicatat dalam Baseball Hall of Fame ditanya apa yang dia harap orang beritahu dia ketika dia baru mulai bermain baseball. Dia menjawab, “Saya berharap orang akan memberitahu saya bahwa ketika kamu sampai di puncak, di sana tidak ada apa-apa.” Banyak sasaran hidup ternyata kosong setelah dikejar dengan sia-sia bertahun-tahun lamanya.

Dalam masyarakan humanistik kita, orang mengejar banyak cita-cita, menganggap bahwa di dalamnya mereka akan mendapatkan makna. Beberapa cita-cita ini termasuk: kesuksesan bisnis, kekayaan, relasi yang baik, seks, hiburan, berbuat baik kepada orang lain, dll. Orang-orang memberi kesaksian bahwa saat mereka mencapai cita-cita mereka untuk mendapat kekayaan, relasi dan kesenangan, di dalam diri mereka ada kekosongan yang dalam, perasaan kosong yang tidak dapat dipenuhi oleh apapun.

Penulis kitab Pengkhotbah menjelaskan perasaan ini ketika dia mengatakan, “Kesia-siaan belaka, kesia-siaan belaka, … segala sesuatu adalah sia-sia.” Penulis memiliki kekayaan yang tak terkira, hikmat kebijaksanaan yang melampaui orang-orang pada zamannya maupun zaman sekarang, dia memiliki ratusan wanita, istana dan taman yang menjadikan kerajaan-kerajaan lain cemburu, makanan dan anggur terbaik, dan segala bentuk hiburan. Satu saat dia berkata, segala yang diinginkan hatinya dikejarnya. Namun kemudian dia menyimpulkan, “hidup di bawah matahari” (hidup dengan sikap sepertinya hidup itu hanyalah apa yang kita lihat dan rasakan) adalah kesia-siaan belaka! Mengapa bisa ada kehampaan seperti ini? Karena Allah menciptakan kita untuk sesuatu yang melampaui apa yang dapat kita alami dalam dunia sekarang ini. Tentang Allah, Salomo berkata, “Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka …” Dalam hati kita, kita senantiasa sadar bahwa dunia sekarang ini bukan segalanya.

Dalam kitab Kejadian, kitab pertama dalam Alkitab, kita mendapatkan bahwa Tuhan menciptakan manusia menurut gambarNya (Kejadian 1:26). Ini berarti kita lebih mirip dengan Tuhan daripada dengan ciptaan-ciptaan lainnya. Kita juga mendapatkan bahwa sebelum manusia jatuh dalam dosa dan bumi dikutuk: (1) Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk sosial (Kejadian 2:18-25); (2) Tuhan memberi manusia pekerjaan (Kejadian 2:15); (3) Tuhan memiliki persekutuan dengan manusia (Kejadian 3:8); dan (4) Tuhan memberi manusia kuasa atas bumi ini (Kejadian 1:26). Apakah arti semua ini? Saya percaya bahwa Allah menginginkan semua ini menambah kepuasan dalam hidup kita, namun semua ini (khususnya persekutuan manusia dengan Tuhan) telah dirusakkan oleh kejatuhan manusia ke dalam dosa dan juga oleh kutukan atas bumi ini (Kejadian 3).

Dalam kitab Wahyu, kitab terakhir dalam Alkitab, di bagian akhir dari banyak peristiwa yang terjadi pada zaman akhir, Tuhan mengungkapkan bahwa Dia akan menghancurkan langit dan bumi ini dan membawa kekekalan dengan menciptakan langit dan bumi yang baru. Pada waktu itu Dia akan memulihkan persekutuan dengan orang-orang yang sudah ditebus. Sebagian umat manusia akan dihukum dan dilemparkan ke dalam Lautan Api (Wahyu 20:11-15). Pada waktu ini kutukan atas bumi ini akan disingkirkan, dan tidak akan ada lagi dosa, kesusahan, penyakit, kematian, kesakitan, dll (Wahyu 21:4). Dan orang-orang percaya akan mewarisi segala sesuatu, Allah akan berdiam dengan mereka dan mereka akan menjadi anak-anakNya (Wahyu 21:7). Dengan demikian kita menggenapi siklus di mana Allah menciptakan kita untuk bersekutu dengan Dia, manusia jatuh dalam dosa dan memutuskan persekutuan itu; dalam kekekalan Allah memulihkan hubungan itu secara penuh dengan orang-orang yang Dia pandang layak. Hidup dalam dunia ini dan mendapatkan segala sesuatu hanya untuk mati dan terpisah dari Tuhan untuk selama-lamanya adalah lebih buruk dari kesia-siaan! Namun Tuhan telah membuat jalan di mana bukan saja kebahagiaan kekal dimungkinkan (Lukas 23:43), namun juga agar hidup sekarang ini memuaskan dan berarti.

Sekarang, bagaimana kebahagiaan kekal dan “surga di bumi” ini dapat diperoleh?

6/27/2009

MARGA-MARGA SI RAJA OLOAN

Anak dari Naisuanon/Tuan Sorba Dibanua ada 4 yaitu :


1. Sibagot ni Pohan (Tuan Sihubil, Tuan Dibangarna, Tuan Somanimbil dan Sonak Malela).
2. Sipaet Tua (Pangulu Ponggok, Partano Nai Borngin dan Pardungdang/Ompu Raja Laguboti).
3. Silahi Sabungan.
4. Si Raja Oloan.

Siraja Oloan memiliki 2 istri yaitu : Nai Jabaon boru Limbong dan boru Pasaribu.

Dari istri pertama (Nai Jabaon br. Limbong) ini lahirlah dua anak bernama Si Ganjang Ulu (Naibaho) dan Si Godang Ulu (Sihotang). Kedua anak Si Raja Oloan ini memiliki kelainan dikepalanya. Naibaho memiliki kepala yang panjang makanya disebut Si Ganjang Ulu dan Sihotang memiliki kepala yang besar makanya disebut Si Godang Ulu.

Pada saat keduanya sudah besar/dewasa, malu lah orang tuanya akan kelainan kedua anaknya ini. Maka jika ada pesta yang diadakan di rumahnya, disembunyikanlah Si Godang Ulu ke hutan rotan, itulah maka sampai sekarang Si Godang Ulu disebut juga Sihotang yang berarti Rotan (tanaman Rotan). Sedangkan anak Si Raja Oloan dari istri ke dua (boru Pasaribu) adalah Bangkara, Sinambela, Sihite dan Simanullang.

Berikut urutan Marga-Marga Siraja Oloan dari yang sulung sampai bungsu :


1. NAIBAHO/Si Ganjang Ulu
Marga Naibaho sendiri ada 5 bagian yaitu : Naibaho Siahaan, Naibaho Sitakkarain, Naibaho Sidauruk, Naibaho Huta Parik, dan Naibaho Siagian.

Sedangkan Marga Sitindaon adalah hasil perkawinan (kecelakaan) antara sesama Naibaho Siahaan sendiri.

Ada beberapa Marga Naibaho yang merantau ke daerah Karo dan Dairi/Pakpak antara lain: Porhas Japjap, Sitolpak Gading: Ujung, Angkat, Bintang, Gaja Diri, Gaja Manik, Sikamo (Sinamo), Capa (Sapa).

2. SIHOTANG/Si Godang Ulu
Marga Sihotang sendiri ada 7 bagian yaitu : Sihotang Sidardabuan (di Sidikalang disebut Sihotang Manik/Sumbul Parongil), Sihotang Sorganimusu, Sihotang Sitorbandolok (di Karo disebut Sitepu, Sinubulan, Batu Nangkar, Bukit), Sihotang Sirandos, Sihotang Simarsoit, Sihotang Raja Tunggal Hasugian (Di Karo disebut Sinulingga, Kaban, Surabakti, Kacaribu), dan Sihotang Lumban Batu (Di Karo disebut Sinuraya, Sinuaji).

3. BAKKARA
Marga Bangkara sendiri ada 3 bagian yaitu: Bangkara Dolok, Bangkara Tonga, dan Bangkara Toruan.

4. SINAMBELA
Marga Sinambela sendiri ada 3 bagian yaitu: Sinambela Raja Pareme, Sinambela Tuan Nabolas, dan Sinambela Bonani Onan.

5. SIHITE
Marga Sihite sendiri ada 3 bagian yaitu: Sihite Pande Raja, Sihite Siguru Tohuk, dan Sihite Siguru Leang.

Marga Siteang sebenarnya juga masuk Sihite tapi saya tak tahu asal usulnya darimana.

6. SIMANULLANG
Marga Simanullang sendiri ada 3 bagian yaitu: Simanullang Lumban Nahukkup, Simanullang Lumban Ri, dan Simanullang Lumban Nalom.

ASAL MUASAL PADANAN NAIBAHO DOHOT SIHOMBING

Dulu, terjadi pertempuran antara marga Sihombing dengan marga Marbun didaerah Humbang. Marga Sihombing yang berperang tersebut adalah Oppung Raung Nabolon yang mempunyai 3 orang anak (Op Hombar Najolo, Op Ginjang Manubung, dan Op Pande Namora).

Tidak jauh dari situ (daerah pangururan, pulau samosir), bermukimlah marga Naibaho (Anak sulung dari sirajaloan), marga Naibaho ini memiliki keturunan seorang Datubolon (Dukun sakti) yaitu Op Datu Galapang. Op Datu Galapang ini dikenal dengan julukan PANGARANTO BOLON (Tukang ngerantau) untuk mencari ilmu kesaktiannya. Setelah terjadi Perang antara Marga Marbun dan Marga Sihombing tadi, sungguh malang sekali saat itu kalau marga sihombing harus mengalami kekalahan atas perang melawan marga Marbun(dikarenakan ada seorang pangulu balang (panglima perang) yang kuat dan hebat.

Setelah marga sihombing mengalami kekalahan tersebut, dan karna mendengar kalau Op Datu Galapang (keturunan dari naibaho) berada di HUMBANG, maka marga sihombing berusaha meminta tolong kepada Op Datu Galapang. Dan akhirnya Op Datu Galapang menolong marga sihombing tersebut (udah ditakdirkan oleh MULAJADI NABOLON (Tuhan : pada kepercayaan batak kuno).

Kemudian Op Datu Galapang bersamaan dengan marga sihombing mendatangi wilayah kekuasaan marga marbun dan bermaksud untuk memnemui panglima perang yg sakti dan hebat tadi. Setibanya disana, Op Datu Galapang meminum air dan menaburkan tanah (salah satu kesaktiannya) dan tiba - tiba datang marga marbun menghampiri mereka dan mengusir Op Datu Galapang bersama rombongan marga sihombing, dan Op Datu Galapang berkata :

Boasa usironmuna au ?, ai tanokku do na hudege jala aekku do na huinum (kenapa kalian usir aku dari sini ??, tanahku yg aku pijak dan airku yg aku minum)

Mendengar perkataan dari Op Datu Galapang tadi, marga marbun yg mengusir Op Datu Galapang dan rombongan marga sihombing tadi memanggil panglima perang yang sakti dan hebat. Singkat cerita, Karna panglima perang marbun yg sakti itu tidak bisa dibunuh selagi kakinya menginjakkan tanah, maka Op Datu Galapang mengakali dengan menyuruh panglima perang itu memanjat pohon mangga (buah mangganya kalau dimakan bisa menambah kesaktian). Sewaktu penglima perang itu memanjat pohon mangga dan seketika Op Datu Galapang menikam panglima perang tersebut sampai tewas. Setelah melihat panglima perang marbun yg sakti dan hebat itu sudah mati, dan membuat marga marbun tak berdaya lagi, maka marga sihombinglah yg memenangkan perang tersebut atas bantuan Op Datu Galapang.

Karna Jasa Op Datu Galapang membantu marga sihombing dalam perang tersebut, maka Op Datu Galapang diangkat menjadi anak marga sihombing, sehingga Op Datu Galapang menjadi anak ke-4 dari Op Raung Nabolon. Maka muncullah marga sihombing lumbantoruan (Op Datu Galapang), karna darah yang mengalir dari dalam tubuh Op Datu Galapang adalah darah raja Naibaho, maka sampai sekarang masih terjalin hubungan keluarga antara sihombing lumbantoruan dengan naibaho, sehingga tidak boleh saling mengawini. Anak dari op.Datu Galapang ada 3 yaitu Op Tuan Guru Sinomba, Op Juara Babiat dan Op Datu Lobi.

Namun hubungan antara Sihombing lumbantoruan (Op Datu Galapang) dengan Naibaho masih menjadi pertanyaan besar, apakah marga - marga lain yg ada dalam sirajaoloan bisa juga mempunyai hubungan dengan sihombing lumbantoruan tersebut ??

BAKKARA, KELAHIRAN SANG RAJA







Banyak yang sudah tau, bahkan dunia banyak mengenal namanya. Sisingamangaraja, Raja orang Batak. Beliau mengaturkan hukum, adat, ketetaprajaan dengan konsep bius yang disempurnakan. Beliau menegakkan HAM, membebaskan orang dari pasungan, memberi pengampunan hukuman bagi yang bertobat dari kesalahan.

Lahir di Tombak Sulu-sulu Bakkara. Tempat yang indah, sebuah lembah di tepian Danau Toba yang dilintasi sungai Aek Silang dan Aek Simangira yang bertemu di Onan Lobu. Istana kerajaan pertama sekali dibangun di sekitar Onan Lobu. Disana masih ditemukan tanda sejarah berupa Hariara Parjuragatan dan Batu Hundulan. Kemudian Istana Kerajaan dibangun lebih ke hulu yang kemudian disebut Lumbanraja.

Lumbanraja sempat menjadi satu wilayah desa, namun saat ini Nama Desa itu dirobah menjadi Desa Simamora. Hilanglah aspek kesejarahan bahwa disitu dulunya ada perkampungan Raja Sisingamangaraja yang disebut Lumbanraja.

Upaya untuk menghilangkan legenda kerajaan Sisingamangaraja pun berlanjut. Kompleks istana diserobot oleh penduduk dan enggan untuk meninggalkannya. Penghargaan untuk kesakralan istana itu juga dihilangkan. Tidak hanya oleh penduduk setempat, keutuhan keluarga turunan Sinsingamangaraja pun sulit dipadukan. Sering beda pendapat.
Pemerintah mencoba untuk membangun istana tersebut. Master Plan sudah disusun. Keluarga dan masyarakat yang masih menghargai dan menghormati Sisingamangaraja juga sudah menyepakati. Tata karma kerajaan harus dipenuhi. Namun yang terjadi, bangunan yang dibangun pemerintah asal jadi. Dalam waktu satu tahun ada yang rubuh, sebagian yang sisa terancam rubuh. Dana rehab pun diupayakan, hasilnya tetap tidak memenuhi kualitas kesakralan bangunan yang diharapkan sewaktu penyusunan master plan. Kenapa ?

Turunan Siraja Oloan lebih dulu menunjukkan kekuatan mengingkari kesakralan kompleks istana. Mereka membangun monument Siraja Oloan yang besar dihadapan “Sogit” Sisingamangaraja yang seharusnya bebas mengarah matahari terbit. Didalam sogit itu dulunya Sisingamangaraja memanjatkan doa kepada Mulajadi Nabolon. Ada lambang burung “Patiaraja” diatasnya.
Dengan adanya monument Siraja Oloan dihadapannya ibarat “sibongbong ari” menghambat arah sogit menyambut matahari terbit.

Siraja Oloan adalah rumpun marga termasuk Sinambela. Sinambela adalah rumpun marga termasuh Bona Ni Onan. Bona Ni Onan adalah yang menurunkan “lahiriah” Raja Manghuntal, Raja Sisingamangaraja I dan berturut-turut hingga 12 dinasti.

Bila rumpun terdekat “hasuhuton” pemangku kerajaan Sisingamangaraja tidak memperdulikan kesakralan peribadatan dan kompleks istana Raja Sisingamangaraja, lalu siapa lagi?

Bakkara, kelihatannya tidak memberikan ruang kepada pelestarian nilai sejarah Sisingamangaraja. Namun penghormatan masyarakat Batak di luar Siraja Oloan dan di luar Bakkara kepada Sisingamangaraja, tetap masih ada. Saat pemindahan tulang belulang Sisingamangaraja XII dari Tarutung misalnya, Balige sangat respon dan memberikan lokasi di Soposurung. Saat monument srikandi Lopian, putri Sisingamangaraja XII hendak dibangun, masyarakat Porsea respon dan memberikan lokasi di depan Kantor Camat Porsea. Walau akhirnya diketahui, sebagian keluarga Sisingamangaraja tidak sepakat pembuatan patung Lopian ditempatkan di Porsea.

Desa Lumbanraja telah dirobah menjadi Desa Simamora. Kompleks istana menjadi ajang orientasi proyek pelestarian yang tidak jelas juntrungannya. Penduduk dan keturunan Sisinganamngaraja masih enggan menyesuaikan dengan tata ruang yang sudah ada. Muncul bangunan baru tanpa sepengetahuan keluarga. Kuburan baru yang disesakkan didepan bangunan baru fasilitas istana. Runyam, pengertian dari kata “rundut” ibarat “jambulan ni parsigira”.
Bakkara saat ini tidak ada meninggalkan setitik pun sisa sejarah kearifan menandakan darisana dulu ada Raja Sakti yang sohor yaitu Sisingamangaraja. Hanya ada tanah dan batu, dan diberi tanda, disini dan disitu. Penduduk tidak memiliki nilai lebih sejarah, tradisi dan tata krama kerajaan.

Tak heran, bila masyarakat batak “heran”, kenapa kompleks istana ini dibiarkan seperti ajang rebutan proyek dan klaim pribadi?

Sisingamangaraja XII dulunya sudah tau akhir perjuangannya. Sebelum melakukan gerilya ke hutan belantara, diberikan amanat kepada Sionom Ompu (enam pemangku adat dari enam marga yang ada di Bakkara) dengan penitipan barang pusaka kerajaan. Seharusnya mereka dan keluarga Raja Sisingamangaraja menjadi “pemangku” tradisi Sisingamangaraja. Apa reaksi Sionom Ompu? Tentu saja keutuhan keluarga raja Sisingamangaraja harus terlihat. Arah dan tujuan pemugaran Istana Sisingamangaraja harus diemban keluarga. Mereka seharusnya didepan “manghobasi” memulai melaksanakan hajat itu. Pemerintah hanya mendukung, dan dukungan dari masyarakat kemungkinan lebih besar lagi.

SISINGAMANGARAJA MENURUT CUCUNYA (WAWANCARA DENGAN RAJA NAPATAR)

Apa yang paling mengesankan yang pernah Anda alami sebagai cucu Raja Sisingamangaraja XII?

Ketika di Bandung semasa kuliah tahun 60-an. Pernah ada sandiwara Sisingamangaraja XII, saya ditunjuk memerankan Sisingamangaraja. Tidak ada yang tahu saya adalah cucu Sisingamangaraja XII. Lalu, saat pergelaran berlangsung, undangan dari Jakarta melihat saya. “Kalian tahu siapa yang memerankan Sisingamangaraja itu?” kata salah satu undangan. Waktu itu sutradaranya orang Jawa, tidak mengenal saya. Mereka heran, “pantas dia sangat tahu sejarahnya,” kata mereka. Mengapa saya tidak mengenalkan diri? Karena saya inginkan masyarakat mengenal Sisingamangaraja bukan saya. Itu yang mengesankan. Saat itu, ada seorang pelukis melukis Sisingamangaraja di tembok. Lukisannya persis. Sampai sekarang saya tidak tahu dimana lukisan itu. Yang saya ingat waktu itu seorang pejabat tentara orang Batak menyimpannya. Sebelum dilukis, pelukis ini mewawancarai saya seperti apa Sisingamangaraja itu. Acara diadakan di Gedung Nusantara Bandung. Itulah penghargaan mereka. Tetapi di Bandung tidak ada jalan Sisingamangaraja, hanya di Yogya yang ada (tertawa).



Sebagai keturunan Raja Sisingamangaraja XII apakah Anda pernah mengalami hal-hal yang misteri?

Saya kira tidak pernah. Hanya Raja Sisingamangaraja yang bisa melakukan mujizat, bukan keturunannya. Namun, jika ada hanya orang lainlah yang bisa melihat itu, bukan kami. Mengapa tulang-belulang Sisingamangaraja XII dipindahkan dari Pearaja (Tarutung) ke Soposurung (Balige). Mengapa justru tidak ke Bakara sebagai asal muasal Sisingamangaraja XII? Sebenarnya yang membuat itu adalah Soekarno. Tahun 1953 Soekarno datang ke Balige naik helikopter. Dia berpidato di Lapangan yang sekarang disebut Stadion Balige. Dalam pidatonya yang terakhir ia mangatakan bahwa “Balige ini bagi saya sangat mengesankan. Pertama, karena ia sangat indah. Kedua, di Balige ini yang pertama dicetuskan orang Batak perang melawan Belanda”. Setelah itu, ia menanyakan kuburan Sisingamangaraja XII. Ada yang menjawab di Tarutung. Soekarno bertanya lagi, kenapa tidak dipindahkan ke Balige? Dari sinilah perang Batak yang terkenal itu, itu kata Soekarno. Sejak dari situ menjadi diskusi para tokoh Batak masa itu, termasuk salah satu anaknya Sisingamangaraja XII Raja Sabidan ketika itu menjabat sebagai Kepala BRI Sumatera Utara setuju. Jadi, dibuatlah rapat. Sebab kuburan di Tarutung dianggap sebagai makam tawanan. Jadi, Sisingamangaraja XII tidak lagi dilihat sebagai Sisingamangaraja XII, tetapi Sisingamangaraja XII sebagai pahlawan nasional.


Anda masih ingat prosesi pemindahan makam itu; umur berapa Anda waktu itu?

Saya masih ingat ketika itu saya berumur sekitar 12 tahun. Sejak dari Tarutung rombongan pembawa tulang belulang itu dikawal haba-haba (hujan deras disertai putting beliung). Sementara rombongan hampir tiba di Balige, angin puting beliung itu berjalan mendahului prosesi yang membawa tulang-belulang sang raja. Dan menyapu bersih semua kotoran yang ada di sekitar makam. Lalu angin itu menunjukkan tempat yang menjadi makam Sisingamangaraja XII. Ini fakta karena saya melihat sendiri kejadian itu. Tidak banyak orang tahu tentang hal itu. Ketika prosesi pemindahan tulang belulang raja Sisingamangaraja XII itu Soekarno datang? Oh nggak. Hanya waktu itu ia mengirim telegramnya mengucapkan selamat. Waktu itu kami hanya empat orang cucu laki-laki. Saya dan dua adik saya tambah Raja Patuan Sori, ayah dari Raja Tonggo. Katika itu hanya tinggal satu anak, ayah saya Raja Barita. Jadi, istri Sisingamangaraja XII ada lima; boru Simanjuntak, boru Situmorang, boru Sagala, boru Nadeak, boru Siregar. Boru Siregar sebenarnya adalah istri dari abangnya, setelah Raja Parlopuk. Yang ada keturunannya sampai sekarang hanya dari raja Buntal dan Raja Barita. Sementara dari Patuan Anggi anaknya Pulo Batu meninggal saat umur tiga tahun. Ia meninggal dalam pengungsian, jatuh ke jurang dengan penjaganya. Saat itu, rombongan Sisingamangaraja XII pisah-pisah. Namun, beberapa kali ada datang pada kami mengaku-gaku “Ahu do Pulo Batu” (Sayalah si Pulo Batu). Tetapi tidak masuk akal. Masih muda mengaku-ngaku. Sebab, kalaulah ia benar seharusnya sudah lebih tua dari ayah saya. Jadi kami tidak percaya. Jadi sekarang cucu Sisingamangaraja XII hanya 5 orang lagi. Sayalah yang paling tua.


Apa yang membuat Sisingamangaraja XII tertangkap?

Sebenarnya, menurut cerita bahwa Sisingamangaraja XII tertangkap karena ada tiga orang yang berhianat. Kalau dulu Pollung, Hutapaung terkenal sebagai pendukung Sisingamangaraja XII. Maka tidak pernah Belanda bisa berhasil tembus ke daerah ini. Lalu, di Samosir Ompu Babiat Situmorang, ia dengan pasukannya juga raja yang dengan teguh melawan Belanda. Kalau mereka bertemu Belanda, mereka bunuh. Kulitnya dijadikan tagading. Sampai sekarang masih ada di Harianboho. Jadi merekalah Panglima pasukan Sisingamangaraja XII untuk menghancurkan Belanda. Lalu di Dairi. Disana ada gua Simaningkir, Parlilitan. Ia di bawah air terjun. Dari tengah-tengahnya ada pintu masuk. Inilah dipercaya sebagai Benteng Sisingamangaraja XII melatih semua pasukannya.


Dari mana Sisingamangaraja XII membiayai pasukaannya?

Dia tidak memungut pajak. Tetapi katanya di daerah Dolok Pinapan antara Parlilitan dan Pakkat di sana ada tambang emas.


Soal kepahlawan Siboru Lopian?

Dulu, beberapa kali rohnya si Lopian datang ke orang-orang tertentu. Sejak kami memindahkan saring-saring (tulang belulang) Sisingamangaraja XII ke Soposurung, Balige. “Pasombuon muna do holan ahu di tombak on (tegakah kalian membiarkan aku sendiri di hutan ini,” katanya. Sebab, semua keturunan Sisingamangaraja XII yang meninggal di pembuangan baik di Kudus, di Bogor, Jawa Barat kami sudah satukan di makam keluarga persis di belakang Tugu Sisingamangaraja XII. Oleh karena itu, kami pergi ke Dairi, ke Aek Sibulbulon untuk mengambil tulang-belulangnya Lopian. Tetapi tidak mungkin lagi diambil kan? Karena, konon dia juga ditenggelamkan ke dalam sungai Sibulbulon dan ditimbun dengan tanah. Kami hanya mengambil secara adat, hanya segumpal tanah untuk dibawah ke Soposurung. Sejak itu tidak pernah lagi boru Lopian trans pada siapapun. Saat pengambilan, kami juga mendapat ancaman bupati dan masyarakat setempat. Mereka tidak mau bahwa kuburan Lopian dipindahkan. “Sampe adong do istilah tikkini sian harungguan ikkon seketton nami angka namacoba mambuat i. (Kami akan bertindak jika ada yang mencoba mengambil kuburan Lopian).” Namun, akhirnya setelah kita berikan pengertian mereka minta kami untuk mangulosi mereka. 43 margalah mereka yang harus diulosi. Sebenarnya mereka mau minta, perjuangan Sisingamangaraja XII di Dairi tidak boleh dilupakan. Saya jawab, sebenarnya bukan kami yang menentukan. Tetapi kalau bupati meminta kuburan Lopian di Dairi kami tidak menolak.


Sementara beberapa tahun yang lalu Tarnama Sinambela mendirikan patung Si Boru Lopian di Porsea. Bisa anda ceritakan bagaimana prosesi pengangkatan Raja Sisingamangaraja XII?

Untuk menjadi pengemban Raja Sisingamangaraja ada prosesinya. Saat Raja Sisingamangaraja XI wafat, Raja Parlopuk anak sulung yang harus menjalankan tampuk pemerintahan. Namun semuanya harus batal karena kesepakatan Si Onom Ompu. Sebab sudah tiga kali dilaksanakan pesta margondang, namun Raja Parlopuk tidak bisa membuktikan syarat-syarat yang diminta. Seperti memanggil hujan. Sementara Patuan Bosar bisa memenuhinya. Waktu itu ia masih ke Aceh, dari sanalah ia bisa mengerti bahasa Arab. Dan bergaul dengan orang-orang Aceh. Ia pulang dari Aceh saat ayahnya sudah meninggal. Sebenarnya Ia tidak mau menjadi Raja, hanya karena masyarakat setempat memaksa ia harus mau menerimanya. Jadi Sisingamangaraja XI lah yang menulis pustaha kerajaan 24 jilid. Hanya pada kepemimpinan Sisingamangaraja XI lah ada penulisan tentang sejarah. Dan buku ini sudah dibawa ke Belanda dan masih ada di museum Belanda. Kami pernah meminta ke Belanda. Tapi menurut mereka, mereka ingin memberikan itu jika sudah ada gedung yang ber- AC. Tetapi karena belum ada kemampuan keluarga, hal ini masih terkatung-katung.


Mengapa tidak ada yang meneruskan (menjadi) Sisingamangaraja ke-XIII?

Sebenarnya karena tidak ada yang meminta. Sebab jabatan Sisingamangaraja itu ditentukan oleh enam marga tadi. Biasanya dilakukan penunjukan di Onan Bale, Di Bakara. Biasanya dalam acaranya, dibunyikan gondang. Pengangkatan Sisingamangaraja juga selalu karena ada masalah genting; ada penyakit atau musim paceklik. Ketika itu menurut mereka hanya jabatan Sisingamangaraja yang bisa menyelesaikan masalah tersebut.


Sionom Ompu itu siapa. Apakah keturunan Si Raja Oloan?

Bukan. Yang disebut Sionom Ompu di Bakkara itu adalah marga Bakkara, Sinambela, Sihite, Simanullang dan tambah dua marga lain Marbun dan Purba. Itulah marga penghuni Bakkara. Bukan Siraja Oloan. Sebab Naibaho dan Sihotang itu di Samosir. Dan mereka itulah raja-raja di Bakkara.


Bagaimana pendapat Amang tentang beberapa pendapat dinasti Sisingamangaraja yang tidak hanya berasal dari satu Marga. Ada yang mengatakan Sisingamangaraja itu hanya roh, bisa datang kepada siapa saja?

Bisa jadi. Hanya dari 1 sampai duabelas jelas semuanya dari marga Sinambela. Memang sejak semula kelahiran Sisingamangaraja pertama hasil pernikahan Bona Ni Onan dengan boru Pasaribu, ia lahir setelah 19 bulan. Tetapi kalau disebut tidak mesti Sinambela, saya kira harus dari keturunan Sisingamangaraja. Saya kira harus dari induknya.


Apakah benar keluarga Sisingamangaraja XII dipaksa memeluk agama Kristen?

Tahun 1907 semua keturunan Sisingamangaraja ke XII masuk sebagai Tawanan di Pearaja Tarutung. Lalu, ada marga Tobing mengajari mereka untuk agama Kristen setelah itu dibaptis. Ketika itu tinggal 5 anak raja Sisingamangaraja XII. Raja Buntal, Pakilin dan yang lain setelah besar dan disekolahkan ke Jawa. Sebenarnya untuk pembuangan. Sebab, Belanda melihat jika besar takutnya nantinya jadi berpengaruh. Jadi mereka dua orang Di Batavia, satu di Jatinegara, satu lagi di daerah Glodok. Lalu di Bogor, di Kudus meninggal di sana, dan satu di Bandung. Raja Buntal ketika itu lulus dari sekolah hukum. Setelah mereka selesai masa belajar mereka pulang lagi ke Tapanuli. Raja Buntal ditempatkan sebagai wakil Zending Tapanuli mewakili Belanda di Daerah Toba. Sementara Ayah saya (Raja Barita) ditempatkan menjadi camat di Teluk Dalam Nias. Sepulang dari Teluk Dalam, ayah saya menikah dan ditempatkan di Tarutung. Dan perkawinannya dibiayai Belanda di Porsea. Dengan semua resepsi Adat Batak. Belanda membawa es cream dari Pematang Siantar. Jadi semua undangan makan es cream waktu itu. Sementara Raja Buntal menikah juga dibiayai Belanda hanya dengan gaya Belanda.


Siapa Raja Tobing itu?

Jadi karena terimakasih dari ompung boru Sagala terhadap kebaikan Raja Henokh Tobing, diberikanlah putrinya Sunting Mariam menikah dengan putranya. Sementara Raja Pontas Tobing memberikan tanah tahanan keluarga di Pearaja Tarutung. Raja Pontas dianggap mengkhianati Sisingamangaraja XII. Satu waktu, Raja Pontas memanggil Sisingamangaraja XII untuk mendamaikan Raja Pontas dengan saudaranya. Begitu Sisingamangaraja XII muncul yang datang ternyata Belanda. Sebenarnya bukan masalah Kristen, tetapi karena ia menjadi mata-mata Belanda. Dengan Raja Pontas-lah Sisingamangaraja XII bermasalah. Sekarang, keturunan dari raja ini minta tanah ini kembali digugat (bersebelahan dengan Pusat HKBP), dekat Rumah Raja Pontas. Saya bilang, itu tanah yang diberikan Belanda, tetapi tanah itu kami yang meninggali. Berikutnya pemerintah memberikan bahwa yang menempatilah yang memiliki hak kepemilikan. Maka itu hak kami.


Sejak kapan Sisingamangaraja XII melakukan perang terhadap Belanda?

Setelah Belanda menjadikan Tarutung tahun 1876 sebagai daerah jajahan Belanda.Tahun 1877 rapat raksa di Balige atas reaksi Sisingamangaraja untuk menentang Belanda. Raja-raja Toba dikumpulkan. Keputusan rapat tersebut ada tiga. Pertama, Kita akan perang dengan Belanda. Kedua: Kita tidak anti terhadap Zending. Ketiga: Kita harus membuka hubungan diplomatik dengan suku bangsa yang lain. Ketika itu Barita Mopul dan Raja Babiat ikut untuk rapat itu. Dari sanalah dimulai perang melawan Belanda. Itulah yang disebut Perang Pulas. Dimulai di Bahal Batu daerah Humbang, Lintong Nihuta. Dilanjutkan di Tangga Batu, Balige. Pertempuran Pertama Sisingamangaraja XII masih bisa mengalahkan Belanda. Lalu perang di Balige Sisingamangaraja XII mundur menjadikan perang Gerilya. Tahun 1883 hampir seluruh daerah Toba dikuasai Belanda. Menyingkirlah Sisingamangaraja XII ke arah Dairi.


Kalau tempat-tempat keramat Sisingamangaraja masihkah dilestarikan sampai saat ini?

Hariara parjuaratan, disanalah Sisingamangaraja pertama dulu bergantungan, Ini masih ada. Di bawahnya itu ada komplek kerajaan Sisingamangaraja. Di bawah komplek ini ada Batu Siungkap-Ungkapon. Masa Nippon ini pernah dicoba selidiki. Tali ini diulurkan dua gulung, tali diikatkan sampai habis tidak sampai menyentuh tanah. Konon setiap kerbau yang disembelih darahnya dimasukkan ke dalam Batu Siungkap-Ungkapon. Sementara Tombak Sulu-sulu itu berada di lokasi perkampungan marga Marbun. Saat ini mereka sudah berikan tanda-tanda Tombak Sulu-sulu. Jadi ada disana disebut tempat pemujaan. Jadi kalau marpangir (keramas) di batu inilah berjemur. Lalu dekat pantai ini ada Aek Sipangolu (air kehidupan). Di dekat Aek Sipangolu ada namanya Batu Hudulhundulan dikenal tempat istirahat Raja Sisingamangaraja. Dan didekatnya ada Hariara. Katanya kalau cabangnya patah menandakan telah meninggal Sisingamangaraja. Kalau ada rantingnya yang patah itu berarti keturunannya yang meninggal. Katanya kalau ada dari keluarga raja ini berpesta, maka daun-daunnya akan menari-nari terbalik. Sisingamangaraja XI makamnya ada di Bakkara.


Apa arti lambang Sisingamangaraja itu?

Kalau yang putih menggambarkan “Partondi Hamalimon” mengambarkan tetang agama. Kalau yang merah Parsinabul dihabonaran yang berarti menyunjung tinggi kebenaran. Kalau yang bulat mengambarkan “Mataniari Sidomppakkon” matahari yang tidak bisa ditentang menggambarkan kekuasaan Sisingamangaraja. Sementara delapan sudut ini mengambarkan delapan penjuru angin (desa Naualu) dukungan dari delapan desa. Sementara pisau yang kembar menggambarkan keadilan sosial. Itu semua ada sejak Sisingamangaraja pertama.


Piso Gaja Dompak itu sekarang dimana?

Di Museum Nasional. Saya juga baru tahun lalu melihat itu. Sebelum acara pesta 100 tahun Sisingamangaraja XII kami diajak melihat Piso Gaja Dompak itu. Kami diantar ke tempatnya Piso Gaja Dompak itu, saya kenalkan diri. Saya melihat sarungnya sudah lapuk. Gajah itu memang ada. Saya ingat dulu yang menyimpan Piso Gaja Dompak ini Sunting Mariam putrinya yang nomor dua. Dia meninggal 1979. Dulu saya ingat pesannya bahwa di ujung pangkal pisau ini ada permata merah. Lalu kepala museum mengelap dan memang kelihatan mutiara merah.


Kalau dulu Piso Gaja Dompak itu memang selalu dibawa?

Selalu dibawa. Memang itulah kekuatannya, salah satu penambah keyakinan.