Dulu, terjadi pertempuran antara marga Sihombing dengan marga Marbun didaerah Humbang. Marga Sihombing yang berperang tersebut adalah Oppung Raung Nabolon yang mempunyai 3 orang anak (Op Hombar Najolo, Op Ginjang Manubung, dan Op Pande Namora).
Tidak jauh dari situ (daerah pangururan, pulau samosir), bermukimlah marga Naibaho (Anak sulung dari sirajaloan), marga Naibaho ini memiliki keturunan seorang Datubolon (Dukun sakti) yaitu Op Datu Galapang. Op Datu Galapang ini dikenal dengan julukan PANGARANTO BOLON (Tukang ngerantau) untuk mencari ilmu kesaktiannya. Setelah terjadi Perang antara Marga Marbun dan Marga Sihombing tadi, sungguh malang sekali saat itu kalau marga sihombing harus mengalami kekalahan atas perang melawan marga Marbun(dikarenakan ada seorang pangulu balang (panglima perang) yang kuat dan hebat.
Setelah marga sihombing mengalami kekalahan tersebut, dan karna mendengar kalau Op Datu Galapang (keturunan dari naibaho) berada di HUMBANG, maka marga sihombing berusaha meminta tolong kepada Op Datu Galapang. Dan akhirnya Op Datu Galapang menolong marga sihombing tersebut (udah ditakdirkan oleh MULAJADI NABOLON (Tuhan : pada kepercayaan batak kuno).
Kemudian Op Datu Galapang bersamaan dengan marga sihombing mendatangi wilayah kekuasaan marga marbun dan bermaksud untuk memnemui panglima perang yg sakti dan hebat tadi. Setibanya disana, Op Datu Galapang meminum air dan menaburkan tanah (salah satu kesaktiannya) dan tiba - tiba datang marga marbun menghampiri mereka dan mengusir Op Datu Galapang bersama rombongan marga sihombing, dan Op Datu Galapang berkata :
Boasa usironmuna au ?, ai tanokku do na hudege jala aekku do na huinum (kenapa kalian usir aku dari sini ??, tanahku yg aku pijak dan airku yg aku minum)
Mendengar perkataan dari Op Datu Galapang tadi, marga marbun yg mengusir Op Datu Galapang dan rombongan marga sihombing tadi memanggil panglima perang yang sakti dan hebat. Singkat cerita, Karna panglima perang marbun yg sakti itu tidak bisa dibunuh selagi kakinya menginjakkan tanah, maka Op Datu Galapang mengakali dengan menyuruh panglima perang itu memanjat pohon mangga (buah mangganya kalau dimakan bisa menambah kesaktian). Sewaktu penglima perang itu memanjat pohon mangga dan seketika Op Datu Galapang menikam panglima perang tersebut sampai tewas. Setelah melihat panglima perang marbun yg sakti dan hebat itu sudah mati, dan membuat marga marbun tak berdaya lagi, maka marga sihombinglah yg memenangkan perang tersebut atas bantuan Op Datu Galapang.
Karna Jasa Op Datu Galapang membantu marga sihombing dalam perang tersebut, maka Op Datu Galapang diangkat menjadi anak marga sihombing, sehingga Op Datu Galapang menjadi anak ke-4 dari Op Raung Nabolon. Maka muncullah marga sihombing lumbantoruan (Op Datu Galapang), karna darah yang mengalir dari dalam tubuh Op Datu Galapang adalah darah raja Naibaho, maka sampai sekarang masih terjalin hubungan keluarga antara sihombing lumbantoruan dengan naibaho, sehingga tidak boleh saling mengawini. Anak dari op.Datu Galapang ada 3 yaitu Op Tuan Guru Sinomba, Op Juara Babiat dan Op Datu Lobi.
Namun hubungan antara Sihombing lumbantoruan (Op Datu Galapang) dengan Naibaho masih menjadi pertanyaan besar, apakah marga - marga lain yg ada dalam sirajaoloan bisa juga mempunyai hubungan dengan sihombing lumbantoruan tersebut ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar